Jadi gini, hari ini mungkin bisa dijadikan hari
sedherek kere di dunia pada umumnya, dan di koz cantique pada khususnya. Haha
kenapa bisa gitu? Tanyain aja tu sama anang kenapa nikah sama Ashanti #loh
apadeh ah..
OK kembali deh ke alasan kenapa bisa jadi hari
sedherek kere sedunia atau se koz cantique. Awalnya tadi pagi, saat ku
memejamkan mata di tengah hiruk pikuk keadaan koz cantique yang emang tiap
harinya itu ramai ngalahin pasar krempyeng. Eh bentar tau gak apa pasar
krempyeng?? Kalo gak tau, aku kasih sedikit deskripsi apa dan bagaimana pasar
krempyeng itu. Tapi emang pada seriusan ya gak tau pasar krempyeng? Ah masa
sih, sebagai anak gahol tingkat UNNES, yang dijadikan patokan kegahulan
mahasiswa UNNES adalah pernah ‘hangout’ pagi buta ke pasar itu. Kenapa pagi?
Yah karena pasarnya itu Cuma sebentar, antara jam 5 pagi sampai jam 9an pagi.
Jadi setelah habis masa bukanya pasar kremyeng tinggal lah nama, sampai besok
pagi buta kembali bergeliat dengan aktifitasnya #eh gila nih ngomong apa ya
saya.. ??! OK it’s a little information about the place that we call “Pasar
Kremyeng” --- backsound *yeey yeeyy yeey*
Tadi
tu ngebahas hari Sedherek Kere kenapa bisa ngebahas pasar krempyeng ya??
Kenapaa?? Trus gua nanya siapaa dong?? Haa?? Eh apaan ini, udah ah balik ke
waktu saat aku memejamkan mata di pagi tadi. Pagi tadi bangunku lumayan pagi,
jam 8,, hee hee masih pagi kan ya,, maklum anak skripsi kan melek nyampe jam 2,
trus bangun siang tu wajar kan ya,, :p (tapi ga lupa sholat subuh kok, wajib
itu J)
Mata melek trus ngrapiin tempat tidur, buka
jendela kamar,sisiran, itu udah jadi rutinitas wajib tiap pagi. Udah rapi baru
ke belakang cuci muka. Karena bentuk koz ku yang udah kaya rumah tanpa susun
(re: rumahnya Cuma satu lantai) maka pagi itu aku brangkat ke kamar mandi di
tengah ramainya obrolan para penghuni koz cantique. Kalo mataku gak salah, dan
telingaku gak berbohong, berikut deskripsi beberapa penghuni koz cantik
beserta aktifitasnya pagi tadi, check
this out :
·
Dhesy à masak
mie “Sedap” rasa kari ayam pake telur di dapur, kayanya sih telur ngutang,
entah punya siapa tu di kulkas,
·
Wega à gak
jelas sih bocah yang satu ini ngapain, gak terjangkau penglihatan ku, yang
terdengar darinya hanya kalimat “sedherek kere makan mie”
·
Tiwik à kayanya
lagi di kamar gak tau, tapi yang pasti sepertinya wega dan tiwik sama-sama abis
makan mie instan juga, kalao gak salah Dewi yang ngomong gitu #menurut kupingku
·
Dewi à yang
ngomong itu di atas “ini hari mie sedunia”
·
Personil koz cantique lainnya kurang begitu
terlacak olehku.
Setelah cuci muka, bersih
bersih diri, aku turut bergabung bersama yang lainnya di depan TV “SANYO milik
ibu koz yang cantique”. Bisa dibilang itu menjadi tempat berkumpulnya para
penghuni koz cantique, tapi kalo lagi ujan ga lagi ding, soalnya kalo ujan
tempat itu lumayan kena air ujan #parah.
Di situ perbincangan masih
seputar sedherek kere, ternyata eh ternyata wega yang yang dari tadi rutin
sekali mengucapkan kata sedherek kere, memang lagi kere,, hahahaa wegaa
kereee???gak mungkinnn!!! Ibunya aja mau umroh, masak anaknya kere?? But it’s
the fact, kyaknya uang bulananya emang lagi abis, alesannya sih banyak tugas,
trus gak berani minta ibunya lagi. OK dimaklumi wega J
Menit demi menit berlalu, satu persatu penghuni koz
cantique pun bergantian menggunakan kompor koz yang memang Cuma satu, eh bukan
kompor koz, kompornya DHESY maksudnya. Gak usah ditanya apa yang mereka masak,
tentunya Cuma satu, ya itu, yang itu loh, kesukaan anak kozan, taraaa “MIE
INSTAN”.
Tibalah giliranku masak
mie, sebagai bukti ke’eksis’an sedherek kere, hari itu memang diwajibkan
sarapan mie. Dengan membawa mie goreng satu-satunya yang tersisa, rasa sambal
goreng dengan label SEDAP,, aku berjalan menyusuri lorong koz cantique.
Berhenti di dekat kulkas, nyari kali aja ada telur yang bisa di pakai
(re:utang).
Mie SEDAP sambal Goreng +
telur utang = maknyusssss J
Dan pagi itu lengkap sudah
dengan sarapan ala sedherek kere………….
Pagi yang memang pagi
tergantikan oleh siang yang panasanya kayak siang. Topic yang masih juga jadi trendding
topic…. Apalagi kalo bukan sedherek kere…
Sekitar pukul 12an, perut
yang Cuma diisi mie instan+telur ternyata sudah mulai bergejolak, minta makan…
Keadaan ekonomi pada hari
ini memang benar-benar carut marut. Guyonan siang itu juga gak jauh-jauh dari
kata sedherek kere. Makanan apapun sepertinya menjadi nikmat pada siang itu.
Hingga terjadi perbincangan yang cukup serius antara saya dan wega. Dari
seputar sedherek kere yang ingin jajan tapi gak punya uang, sampai memikirkan
gimana caranya makan nanti malam gak pake duit.. #ya gak bisa kaleee yaaahh…
Emang dasar otak keturunan
Enstein kali ya,, mau dalam keadaan gimana juga pasti bisa nyumbang ide-ide
cemerlang. Eh siapa tu yang keturunan Enstein?? Siapa?? Siapa??? Dialahh…………..
Rizkaka Rizka Rosyida alias saya sendiri… hahaaa :p
Ide yang aku ciptakan
cukup kreatif loh,, dengan mengumpulkan barang-barang bekas di area koz yang
memang lumayan banyak banget, trus menjualnya di pengepul barang bekas, jadi
deh kita dapat uang buat makan… yeaaay *plok plok plok
Tanpa mikir satu kali,
langsung berangkatlah saya dan Wega, juga disusul Dhesy dan yang lainnya juga
yang memang saat itu sedang gak ada kuliah. Dengan semangat yang membara demi
nama Sedherek Kere!! Merdeka!!
Sekitar satu jam an kami
berhasil mengumpulkan banyak barang bekas, mulai dari sepatu bekas, buku-buku
bekas peninggalan mbak koz yang telah mendahului kita L, eh mendahului pindah maksudnya,, hehe…. Sampai
barang-barang di rak dapur yang gak kepakai lagi. Setelah terkumpul semuanya,
selanjutnya tugas dari seksi pemasaran barang bekas, posisi itu di pegang oleh
Aini dan Inna Washilla. Berangkatlah mereka dengan teriring doa dari kami semua
untuk menjemput bapak pengepul… *backsound lagu kemesraan ini..
Gak nyampe 15 menit seksi
pemasaran kita berhasil menemukan bapak pengepul, dan membawanya secara utuh ke
depan pintu gerbang koz cantique, selamat untuk kalian seksi pemasaran, jasa
kalian tak kan terlupakan. Dengan wajah tak berdaya bapak pengepul melihat
sekumpulan barang bekas yang sudah tak bernyawa lagi. Cukup lama beliau
memandang, setelah kemudian memutuskan untuk mengambil timbangan harga dari
banyak barang bekas itu. Beliaupun meninggalkan kami dengan lambaian tangan..
*backsound lagunya mulan jameela “aku pasti kembali”, kalau gak salah judulnya
itu.
5 menit, 15 menit,
setengah jam, satu jam, hampir putus asa kami menanti kembalinya bapak
pengepul. Wega yang bolak balik melihat keadaan luar koz, berharap bapak
pengepul segera kembali, namun tidak ada tanda-tanda kembalinya bapak pengepul.
Musnah sudah harapan kami…. Bedebah kau bapak Pengepul… !!!
Ditengah keputusasaan,
tiba tiba secercah harapan datang, dari kejauhan tercium bau bapak pengepul,
trimakasih kepada Dhesy yang berhasil mencium bau bapak pengepul dari
kejauhan.. #percaya karna hidungnya emang paling gedhe diantara kami, oups…
Tibalah saatnya pengitungan
harga dari semua barang bekas yang berhasil kami kumpulkan, tentunya dengan
proses tawar menawar yang cukup sengit antara bapak pengepul dan para penghuni
koz cantique yang berakting seakan-akan mereka tau harga barang bekas di
pasaran. Dan akhirnya, setelah menimbang, meninjau, dan memperhitungkan, hasil
yang kita peroleh sebesar…….. Rp. 57.000,00…. #musnah sudah harapan untuk makan
malam di WS, PH,,,,,, ohh dik…
Oke dengan berat hati,
daripada gak sama sekali, mending iya walaupun sedikit J
Hingga malamnya, kami
memutar otak apa yang harus dibeli supaya dengan uang segitu bisa mencukupi
kebutuhan 15 orang penghuni koz cantique…
Akhirnya naluri enstein ku
memutuskan pilihan tepat saat ini adalah “SEGA KUCING KALIMASADA”…
Nikmatnyaaa….
Eh, Ini ceritaku ,, apa
ceritamuuu??? J
Koz Cantique, 19 Juni 2012
@Rizkaka_Rizka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar