Hai kamu yang sudah
tak peduli denganku
Apakah iya, kamu
sebaik itu seperti yang kau tunjukkan padaku? Hehee
Ini keputusan yang
aku ambil, aku yang mengarahkan semuanya seperti ini. Ya, setelah
kita berdua sama-sama tahu tentang perasaan masing-masing, ternyata
memang tak sebegitu indah seperti yang kita harapkan. Dan, aku
memilih mundur perlahan dari kisah yang untuk menjalaninya saja aku
malas dengan resiko selanjutnya. katakanlah aku penakut, aku cemen
atau aku memang bukan pejuang cinta. Aku menerimanya. Toh memang
seperti itu keadaanku.
Kamu tau, ketika
kamu menyatakan perasaan yang senada denganku, entah seperti apa
bahagiaku saat itu. Aku bahagia, sangat. Kita beradu cerita bagaimana
rasa itu bisa tumbuh, yang bahkan kau pun tak merasa menumbuhkannya
di diriku, Dan aku mengiyakan itu. Kita pernah saling beradu mimpi
jika kita bisa bersama nanti. Kau memberi mimpi yang bahkan aku
sangat bahagia walau hanya mendengarnya. Aku bahagia saat-saat kau
memperhatikanku, bahagia saat kau melarangku berjaga hingga larut,
Dan begitu bahagia juga ketika kau tak hentinya mengingatkanku selalu
memakai jaket saat keluar malam. Iya, aku memang mudah dibahagiakan,
apalagi dengan kamu.
Kenapa cinta bisa
serumit ini kalau aku saja mudah dibahagiakan. Kenapa dengan kamu
juga aku menaruh cintaku. Mungkin allah punya rencana lain dibalik
ini. Dan kepada kamu, aku begitu menaruh harap, semoga kamu bisa
memperbaiki hidupmu yang walaupun tanpa aku. jika suatu saat nanti
kita bertemu, aku ingin jatuh dipelukmu, membagi airmata ini di
pundakmu, agar kau tahu betapa tersiksanya aku menjauhimu. Dan jika
saat ini kamu berusaha menemukan hati yang baru, yang bukan aku, akan
kudoakanmu di setiap sujudku.
Terimakasih kamu
yang pernah mempercayakan masa depanmu kepadaku. Bencilah aku kalau
iya itu yang bisa membuatmu bahagia. Maaf, akupun sedang membenci
ketidakberdayaanku untuk memperjuangkan hati ini. Aku masih sayang
kamu….
Blora, 11 November
2013
11.30pm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar